Friday 7 October 2011


LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGAJIAN DI SMP
MUHAMMADIYAH NUSAWUNGU CILACAP


Description: Logo.jpg






Disusun oleh  :
           
 1) Sukarwan                           ( A1 1000596 )






SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
 GOMBONG
2011


METODOLOGI

Metodologi adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data-data yang bersifat  objektif dari berbagai sumber. Mencantumkan beberapa variable yang berhubungan dengan permasalahan yang kita bahas. Dimana permasalahan tersebut sedang dicari penyelesaianya. Dalam penyusunan laporan ilmiahn ini, kami menggunakan metode sebagai berikut  :
1.      Metode Wawancara
Kami datang langsung ke lokasi pengajian di Nusawungu,Cilacap.

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGAJIAN DI SMP
MUHAMMADIYAH NUSAWUNGU CILACAP



Kegiatan pengajian di SMP Muhammadiyah Nusawungu,Cilacap dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2011, pukul 07.00-09.00 WIB.Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan acara bakti sosisal pengobatan dan khitannan masal. Kami mendatangi langsung di lokasi, di sana kami mengikuti acara bakti Sosial dari PKU Muhammadiyah Gombong dan pengajian yang diisi oleh, Bp.Iskandar.
Acara tersebut dilakukan bertujuan untuk :
1.      Menambah pengetahuan masyarakat sekitar tentang kesehatan.
2.      Memberikan siraman rohani kepada masyarakat sekitar.
3.      Memupuk rasa peduli atau rasa kebersamaan kepada masyarakat.
4.      Memberikan pelayanan kesehatan Cuma-Cuma kepada masyarakat.
5.      Membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan.
Dalam acara tersebut antusias masyarakat sangat merespon baik, terbukti masyarakat yang hadir pada acara tersebut mencapai 376 orang. Khitanan masal yang dilalkukan diikuti oleh 7 anak.
Pengajian  yang diberikan oleh Bp.Iskandar pun mendapatkan respon yang baik. Beliau mengisi pengajian dengan tema  :
SAKIT ITU TIDAK WAJIB SEMBUH, TETAPI SAKIT ITU WAJIB BEROBAT
Bp. Iskandar menyampaikan bahwa jika ada orang sakit,maka wajiblah dia untuh berusaha, diwajibkan bagi mereka yang sakit untuk berobat semampunya. Jika anda menderita sakit segeralah mencarikan obatnya seperti yang terkutip dalam H.R Riwayat Tirmidzi yang artinya:
“Berobatlah anda, maka sesungguhnya Allah SWT tidak mendatangkan penyakit,kecuali mendatangkan juga obatnya.kecuali satu yang tidak ada obatnya yakni: tua”.
Berobat adalah sesuatu untuk meringankan penderitaan dan mendapat kesembuhan, namun ketentuan akhir tetap berada dalam kodrah dan irodah sang Maha Pencipta, Allah SWT.
H.R Riwayat An-Nisa-I :
Artinya: “ Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan pula obatnya maka berobatlah”.
Menurut beliau di dalam berobat itu terdiri dari 2 macam, diantaranya  ;
1.      Berobat dengan cara  yang halal.
Yaitu Berobat dimana kita diwajibkan berobat hanya pada kehallalan,dalam hal ini berobat dipercayakan kepada medis/dokter.
2.      Berobat dengan cara yang haram
Yaitu dimana kita berobat tetapi menggunakan hal-hal yang tidak halal,dalam arti tidak sesuai dengan Syariat Islam, dan melenceng dari al-Qur’an dal al-hadist. Janganlah melakukan pengobatan yang berlandaskan pada kemusyrikan/menduakan Allah SWT.
Contoh  :
a.       Musyrik  : Pengobatan jarak jauh.
b.      Sihir  : Pengobatan menggunakan media dukun.
Jadi pada dasarnya islam menghimbau pada umatnya agar setiap mereka yang sakit harus berusaha dengan cara berobat, dan tidak dianjurkan berobat pada pengobatan-pengobatan yang diharamkan.
Berprinsiplah bahwa kesehatan dan keselamatan hanya datangnya dari Allah SWT, dan menggunakan cara-cara yang dihalalkan oleh ajaran agama, tidak diperbolehkan menggunakan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari kita biasanya mendengar tentang santet, sihir guna-guna dan lain-lain, banyak orang yang menangani hal tersebut datang ke Dukun padahal kita tahu itu termasuk sesuatu yang syirik yang dilarang oleh Alloh, sihir tidak boleh diobati dengan sihir hukumnya haram, Karena sihir itu tidak sesuai dengan tuntunan atau ajaran Nabi seharusnya kita menanganinya dengan cara merukiah orang tersebut dengan do’a- do’a, ayat- ayat Al-Qur’an atau dengan dibacakan Surat Yunus ayat 81, Dibacakan diatas bejana yang berisi air, lalu airnya disiramkan dikepala orang yang terkena sihir.
            Kita juga harus waspada terhadap rukiyah yang bertentangan dengan ajaran Nabi misalnya Rukiyah yang didalamnya bukan berisi ayat-ayat Al-Qur’an melainkan mantra-mantra yang lain. Itu semua merupakan ajaran yang sesat dan menyeleweng dari ajaran agama yang ada.Oleh karena itu kita harus mempunyai akidah yang benar agar kita tidak tersesat dikemudian hari.
           
Mengapa kita tidak boleh menggunakan sihir  untuk mengobati seseorang???. Jawabannya adalah karena hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Orang yang terkena sihir harus diobati dengan ruk’yah, seperti dibacakan surat yunus:81. Caranya kita membacakan ayat tersebut  diatas bejana yang berisi air, setelah itu air dalam bejana itu disiramkan ke kepala orang yang terkena sihir.
Ruk’yah dibagi menjadi 2  :
a.       Halal  : jika ruk’yah tersebut mengikuti ajaran didalam alqur’an dan al-hadist, dan apa yang diajarkan oleh Nabi.
b.      Haram  : jika ruk’yah tersebut tidak mengikuti ajaran dalam alqur’an dan al-hadist, dan sesuatu yang tidak diajarkan oleh Nabi. Hal ini dapat merusak aqidah umat dan menyesatkannya.
Apabila Kita sedang mengalami sakit kita juga harus senantiasa bersabar. Hal ini disebutkan dalam, Firman Alloh :
            “ Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh. Yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetar hati mereka dan sabar terhadap apa yang menimpa mereka”.
 Adapun yang tercantum dalam Q.S. Az.Zumar ayat : 53 yang artinya
            “ Katakanlah hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputusasa dari pada rahmat Allah: Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dialah yang Maha pengampun lagi penyayang.
( Sumber  : Bakti sosial dan pengajian di nusawungu,Cilacap,09 januari 2011)
 

PENUTUP


Pengajian yang kami ikuti menyampaikan bahwa setiap orang yang sakit diwajibkan untuk berobat, biarpun orang sakit tidak wajib sembuh karena kesembuhan yang diberikan berasal dari Allah SWT. Pengobatan hendaknya dilakukan dengan cara yang diajarkan oleh islam, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Beliau berharap kepada masyarakat wajib berusaha untuk mencapai sebuah kesehatan, dengan cara yang diajarkan.
Demikianlah laporan yang kami buat, tentunya dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ilmiah ini dapat berguna dan barmanfaat untuk semua orang. Terima kasih.