Friday 10 February 2012

10 Kekeliruan Tentang Kanker Payudara



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling ditakuti perempuan. Namun sayangnya masih banyak hal yang keliru tentang penyakit ini. Ketahui mitos apa saja yang beredar seputar kanker payudara.

Saat ini, kanker payudara termasuk jenis kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan di seluruh dunia. Tingkat kematiannya sedikit lebih rendah dibanding kanker rahim, namun bukan berarti boleh diabaikan karena risikonya tetap tinggi terutama jika sel kanker sudah menyebar ke organ lain.

Berikut ini mitos yang masih berkembang mengenai kanker payudara, seperti dikutip dari MSNHealth, Rabu (8/2/2012) yaitu:

1. Mitos: Hanya perempuan dengan riwayat keluarga kanker yang berisiko
Fakta: Sekitar 70 persen perempuan dengan kanker payudara tidak memiliki faktor risiko untuk penyakit ini. Memiliki saudara atau keluarga dengan riwayat kanker memang bisa meningkatkan risiko, tapi lingkungan juga mempengaruhi.

2. Mitos: Menggunakan bra kawat bisa meningkatkan risiko kena kanker payudara
Fakta: Bra dengan kawat bisa menekan sistem limfatik payudara yang menyebabkan racun menumpuk. Tapi sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah untuk hal ini, sehingga belum diketahui kebenarannya.

3. Mitos: Kebanyakan benjolan di payudara adalah kanker
Fakta: Sekitar 80 persen benjolan di payudara disebabkan oleh perubahan jinak, kista atau kondisi lain. Namun sebaiknya setiap perubahan yang terjadi meski kecil dilaporkan ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah benjolan ini kanker atau bukan.

4. Mitos: Operasi bisa bikin kanker menyebar
Fakta: Operasi atau pembedahan tidak menyebabkan kanker atau membuat kanker payudara menyebar. Ada kemungkinan dokter menemukan jumlah kanker yang lebih besar dari perkiraan ketika melakukan operasi.

5. Mitos: Perempuan dengan payudara padat berisiko lebih tinggi
Fakta: Seseorang yang memiliki payudara padat mungkin akan lebih sulit dibedakan antara jaringan normal dengan jaringan kanker, sehingga ada kemungkinan mengalami kesalahan hasil.

6. Mitos: Payudara kecil berisiko rendah kena kanker
Fakta: Tidak ada hubungan ukuran payudara dengan risiko kena kanker payudara. Namun ukuran yang besar mungkin membuat pemeriksaan lebih sulit dilakukan. Tapi semua perempuan harus berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan rutin.

7. Mitos: Orang yang melakukan mastektomi tidak bisa kena kanker
Fakta: Tidak ada yang bisa menjamin seseorang bebas kanker, beberapa perempuan ada yang terkena kanker di tempat bekas luka setelah mastektomi. Meski mastektomi bisa menjadi salah satu tindakan pencegahan, seseorang tetap perlu menjaga gaya hidupnya.

8. Mitos: Jika berisiko kena kanker, maka hanya sedikit langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya
Fakta: Hal ini salah, ada banyak perempuan yang bisa menurunkan risiko, seperti dengan menurunkan berat badan, olahraga teratur, melakukan pemeriksaan payudara sendiri, berhenti merokok dan kenali perubahan yang muncul.

9. Mitos: Perawatan kesuburan bisa tingkatkan risiko kanker
Fakta: Beberapa studi menemukan calon ibu yang melakukan perawatan kesuburan cenderung tidak memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, karenanya peneliti tidak menemukan bukti ilmiah mengenai kabar tersebut.

10. Mitos: Jika hasil mamografi negatif, maka bebas dari kanker
Fakta: Meski mamografi penting untuk skrining dan diagnosis kanker, tapi sekitar 10-20 persen menujukkan hasil yang salah. Untuk itu melakukan pemeriksaan payudara sendiri tetap menjadi hal yang penting dilakukan oleh semua perempuan.
sumber : Vera Farah Bararah - detikHealth